Senin, 11 Mei 2015

(tanpa) memaksa menemukan cerita

Satu lagi perjalanan baru. Seorang malaikat kecil datang, dan nama dari malaikat ini adalah anak. Terus terang saja, selama setahun ini saya memang menantikannya datang dalam perjalanan saya. Sebelumnya, sempat seorang malaikat kecil pendahulu datang. Yah, meski selama empat hari, tapi dia datang.

Datang. Bagaimana mereka datang dan berapa lama mereka datang, harusnya saya memperhatikannya, tetapi "diri" saya lebih sibuk memikirkan cerita apa yang akan mereka tambahkan dalam perjalanan saya. Yah, saya selalu keranjingan cerita. Saya selalu memaksa untuk menemukan cerita di setiap kotak perjalanan yang mampir.

Menemukan cerita. Terkadang dengan memaksa menemukannya, justru saya tak mendapat apa-apa. Saya bingung, dan kemudian muncul banyak keraguan. Keraguan ini kemudian semakin menegaskan, dua hadiah cantik ini datang untuk menyadarkan "diri" saya, bahwa saya hanya manusia biasa, banyak batasnya, banyak kesombongannya, dan banyak butuh tangan orang lain. Jadi apa yang mesti saya banggakan. Saya hanya manusia ternyata. Hahaha

Mengalir, seharusnya saya belajar ini dengan baik. Seperti anak-anak, yang memahami makna mengalir ini dengan baik. Tanpa cemas apa yang terjadi kemarin, nanti, maupun hari ini. Mereka menikmati aliran cerita yang mereka dapat. Mereka tak menuntut ceritanya harus sempurna. Apa yang didapat, mereka terima dengan sederhana. Begitu sederhananya pilihan dunia mereka.

Semoga satu malaikat kecil ini akan menambah semarak cerita perjalanan saya. Akan menambah media belajar saya menjadi manusia. Thanks for coming into my journey, Filosofi :)